Panduan Lengkap Pengelolaan Limbah Cair Industri Skala Kecil di Bekasi Sesuai Aturan KLHK

Limbah cair industri adalah buangan berbentuk cair yang dihasilkan dari proses produksi. Contohnya, air bekas pencucian mesin, sisa bahan kimia, minya

 

Kota Bekasi dikenal sebagai salah satu kawasan industri terbesar di Jawa Barat. Pertumbuhan pesat sektor manufaktur, kuliner, dan bengkel kecil membawa dampak positif bagi ekonomi, namun juga menimbulkan tantangan dalam pengelolaan limbah cair industri. Agar tidak mencemari lingkungan dan tetap sesuai hukum, setiap pelaku usaha wajib memahami aturan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) terkait pengelolaan limbah cair.



1. Mengenal Jenis Limbah Cair Industri

Limbah cair industri adalah buangan berbentuk cair yang dihasilkan dari proses produksi. Contohnya, air bekas pencucian mesin, sisa bahan kimia, minyak, atau pewarna dari industri makanan dan tekstil. Meski terlihat sepele, limbah jenis ini bisa mengandung bahan berbahaya seperti logam berat atau senyawa organik yang mencemari air tanah dan sungai.

2. Kewajiban Industri Sesuai Aturan KLHK

Berdasarkan Peraturan Menteri LHK No. P.68 Tahun 2016, setiap pelaku usaha wajib melakukan pengolahan limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Industri juga harus memiliki:

  • IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang berfungsi menurunkan kadar pencemar.

  • Izin Pembuangan Air Limbah (IPLC) yang diterbitkan oleh pemerintah daerah.

  • Pemantauan kualitas air limbah secara berkala dan melaporkannya ke Dinas Lingkungan Hidup.

Di Kota Bekasi, pengawasan dilakukan oleh DLH Kota Bekasi bekerja sama dengan pihak KLHK untuk memastikan industri kecil hingga besar memenuhi baku mutu lingkungan.

3. Langkah Teknis Pengelolaan Limbah Cair

Untuk usaha skala kecil, pengelolaan limbah cair dapat dilakukan dengan langkah sederhana namun efektif, seperti:

  • Pemilahan sumber limbah: pisahkan limbah kimia, minyak, dan air cucian.

  • Pengendapan alami: gunakan bak penampungan agar partikel padat mengendap sebelum air dibuang.

  • Filtrasi sederhana: pasang saringan arang aktif atau pasir silika untuk menyaring sisa bahan organik.

  • Kerja sama dengan pihak ketiga: gunakan layanan angkutan limbah terdaftar untuk penanganan limbah berbahaya (B3).

4. Manfaat Pengelolaan yang Tepat

Selain menghindari sanksi hukum, penerapan sistem pengelolaan limbah cair yang sesuai aturan akan:

  • Meningkatkan citra perusahaan ramah lingkungan.

  • Menekan biaya operasional jangka panjang.

  • Mendukung keberlanjutan lingkungan di kawasan industri Bekasi.

Kepatuhan terhadap aturan KLHK bukan sekadar kewajiban hukum, tetapi juga investasi bagi keberlanjutan usaha. Bagi pelaku industri skala kecil di Bekasi, memahami dan menerapkan prinsip pengelolaan limbah industri sejak dini akan membantu menjaga lingkungan tetap bersih dan usaha berjalan tanpa hambatan hukum. Jika membutuhkan layanan profesional pengelolaan limbah cair, hubungi penyedia resmi seperti angkutanlimbah.com untuk solusi terpadu dan sesuai regulasi.